Sahabat CINTAku, kehidupan ini segalanya adalah tentang cinta. Namun cinta itu sangat kaya... dia tak hanya memiliki satu jalan yang sama bagi setiap orang yang menjalaninya. Mungkin kau telah mengetahui ini, bahwa masing-masih bentuk cinta memiliki keunikannya sendiri...
Tuhan dengan kasih sayangNya telah membekali setiap orang dengan “gelas cinta”. Setiap orang membutuhkan gelas-gelas cintanya sendiri untuk berpetualang di dunia ini... dan akan dia pergunakan untuk minum disaat dahaga... agar dapat terus hidup... hingga saat kerinduannya untuk pulang kepadaNya tak terbendung lagi... kerinduan kepadaNya... Sang MAHA CINTA!
Sahabat CINTAku, gelas itu bermacam-macam bentuk dan ukurannya... dan bermacam-macam pula isinya, sesuai dengan “rasa apa yang disukai” oleh pembawa gelasnya. Ada yang suka dengan minuman yang tidak terlalu manis... dua sendok gula adalah ukuran yang sangat pas> baginya. Sisanya dia campur dengan teh sebanyak dua per tiga gelas + sedikit susu... Sementara gelas yang lainnya berbeda... dia bahkan tak membutuhkan gula sedikit pun... karena rasa pahit baginya adalah penawar yang pas disaat dahaga menyerangnya. Gelas yang lainnya bahkan tak mengharapkan teh sedikitpun, karena dia merasakan puncak kenikmatan hidup disaat meneguk vanilla latte kesukaanya.. . lalu dia pun menjadi bersemangat untuk meneruskan petualangan> hidupnya. Begitu pula gelasmu dan kekasihmu... ternyata masing-masing> memiliki keunikannya sendiri...
Sahabat CINTAku, disaat kau merasa sungguh tersakiti oleh cinta... sesungguhnya bukan CINTA yang menyakitimu. .. tapi kau hanya tersakiti oleh pikiran dan keinginan-keinginan mu sendiri. Mungkin engkau memiliki berkantung-kantung gula untuk kau berikan kepada satu-satunya kekasihmu... tapi saat kau berikan semua kepadanya, dia menolakmu... bukan karena dia menolak cintamu... tapi dia hanya membutuhkan dua sendok utk mendapatkan minuman yang pas baginya... agar dia dapat meneruskan perjalanan hidupnya. Lalu kau menjadi sangat marah.... bahkan menyesali seluruh rentang hidupmu! Karena telah kau kumpulkan gula berkantung-kantung itu dengan jerih payah di sepanjang hidupmu, demi membahagiakannya. Tetapi aku akan berterus terang kepadamu... bahwa mungkin kau berpikir dapat membahagiakannya. .. tetapi mungkin selama ini kau keliru... bahkan kau hampir saja membunuhnya, sahabat CINTAku!
Kau paksa kekasihmu untuk membunuh CINTA yang ada dalam dirinya, dan dia mengatakan kepadamu, “Lebih baik aku mati...!”. Apakah kau memahami sabahat CINTAku, bahwa saat seseorang berusaha membunuh CINTA dalam dirinya... dia menjadi saangat sedih dan bingung. Satu pilihan membawanya untuk membunuh dirinya dengan cara yang singkat... tapi dia pun ragu, walaupun tubuh ini mati, akankah CINTAnya turut mati? Dilain pilihan, pikiran membawanya untuk membunuh CINTA secara perlahan-lahan... dengan berusaha melupakan kekasih hatinya... tapi CINTA juga tak kunjung terlupakan. Bahkan CINTA tak dapat terbunuh oleh apapun... CINTA yang sesungguhnya (True Love) senantiasa abadi...karena CINTA tak pernah berpisah dengan Keabadian.
Sahabat CINTAku, apakah kau mengerti tentang kepada siapakah sesungguhnya kau jatuh cinta? Apakah kau jatuh cinta pada keindahan bentuk dan warna gelasnya saja... atau apakah kau jatuh cinta kepada air di dalam gelas tersebut? Aku mengerti, kau tak mampu menahan kekagumanmu disaat kau bertatapan dengan sebuah gelas yang> begitu indahnya... bagi wanita, gelas ini adalah kecantikannya...dan bagi pria, gelas ini adalah ketampanan dan kekayaannya. Tetapi akan kukatakan kepadamu, bahwa suatu saat warna gelas ini akan memudar... bentuknya pun mungkin tak akan semenarik saat ini, disaat kau melihatnya 10 tahun lagi... karena begitulah kehidupan dunia, selalu akan ada yang lebih bagus disaat kau membandingkannya.
Sahabat CINTAku, hanya ada satu lautan di dunia ini... satu lautan luas yang menghubungkan seluruh belahan dunia. Tapi selama ini kau pelajari dari buku dan dari orang-orang yang hidup sebelummu, bahwa lautan itu memiliki nama yang berbeda-beda. .. kau boleh namakan dia Samudra Hindia... kau boleh namakan dia Lautan Pacific... tetapi sesungguhnya mereka adalah lautan yang satu... ESA... Lalu kau pun >mengambil segelas AIR dari sebuah pantai, sementara kekasihmu mengambil AIR yang lain dari pantai yang berbeda. Lalu kalian namakan gelas itu sebagai “aku”. Apakah kau tahu, bahwa tanpa AIR dari lautan yang sangat luas itu, kau bukan apa-apa... bahkan sebuah gelas yang terbaik pun tak ada gunanya, dan tak kan dapat memuaskan dahagamu jika tak ada AIR yang mengisinya.. . air dari lautan yang sangat luas itu. Selama ini kau sebut gelasmu sebagai “aku”, dan gelas kekasihmu sebagai “dia”... karena itulah kalian pikir bahwa kalian berbeda. Tapi kau mungkin lupa, bahwa disaat kalian dahaga, kalian meneguk AIR dari sumber yang sama.
Gelasmu adalah tubuhmu... dan AIRmu adalah RUHmu. Selama hidupmu, kau hanya berusaha mempercantik gelasmu dengan pikiranmu... karena itu kau tak pernah mendapatkan gelas yang kau idamkan... gelas yang sempurna menurut keinginanmu. Begitupun hubungan cintamu dengan kekasihmu. Selama ini kau mencintai dan memuja gelas kekasihmu... kau ungkapkan cinta karena keindahannya. . tapi kau lupa sesuatu... kau lupa untuk mencintai AIR yang ada di dalam gelasmu sendiri. Kau lupa bahwa hingga detik ini kau mampu berjalan di dunia karena ada AIR di dalam gelasmu. Kau berpikir selama ini bahwa gelasmu kosong... “inilah aku”, begitu katamu... engkau bukanlah tubuh ini, sahabat Cintaku... engkau pun bukan pikiranmu yang terus sibuk mempercantik gelas idamanmu, yang sesungguhnya tak pernah ada. Karena itu kau menuntut dan mengharapkan kekasihmu untuk mengisi gelasmu... kau mengharapkan dia untuk mencelupkan sachet teh-nya ke dalam gelasmu. Tapi ternyata dia tak memilikinya. .. ia hanya membawa segelas air putih untuk dicampur dengan minumanmu,
Sahabat CINTAku. Lalu kau berubah menjadi kecewa... begitu sedih dan sakit, karena dia harus mencari teh-nya dari tempat yang lain. Sahabat CINTAku, saat kau merasa sakit karena kekasihmu harus mencari campuran minumannya di tempat lain, itu karena kau tak memahami CINTA yang sesungguhnya. Kau anggap bahwa CINTA hanyalah pemenuhan kebutuhan tubuh dan pikiran semata. Kau mejadi takut & khawatir bahwa kau akan kehilangan dia & orang lain yang akan menikmatinya. Pikiranmu hanya mata yang dapat digunakan untuk melihat ke belakang.. ke masa lalumu sendiri... mengenang pengalaman-pengalam anmu yang kau dengar dan kau saksikan sendiri. Pikirnmu tak mampu menjangkau ke depan... segala hal yang belum pernah kau alami. Saat melihat ke masa lalu, muncul lah kesakitan dan penyesalan.. . sedangkan saat> melihat ke depan, pikiranmu menjadi buta... karen itu kau menjadi takut dan khawatir.
Sahabat CINTAku, CINTA akan membawamu kepada sebuah rasa yang bernama Kebersyukuran (Blissfulness) . Tetapi untuk merasakannya, kau perlu meninggalkan kenangan rasa yg lama, yang ada pada dirimu. Memang tak mudah untuk melepaskannya, karena kita merasa aman dan nyaman, serta sangat sayang untuk dilepaskan atau ditinggalkan. Sementara> di lain sisi, kita takut untuk menyambut apa yang terjadi di masa depan. Padahal kebersyukuran akan kau alami disaat menyadari bahwa sesuatu yang baru ternyata membawamu lebih lebih dekat kepadakemurnian CINTANya. Kau Itulah kehidupan dunia... Mana yang kau pilih? Kau lupa, bahwa ada satu celah waktu agar kita dapat terbebas dari rasa sesal ataupun khawatir itu.... celah waktu itu adalah saat ini... detik ini... disaat kau minum AIR dari gelasmu sendiri... begitu nikmatnya!
Sahabat CINTAku, engkau sesungguhnya adalah setetes AIR dari lautan itu. Setetes air yang berasal dari LAUTAN MAHA LUAS. Selama ini kau kecewa karena saat kau ungkapkan cinta, yang kau sentuh hanyalah gelas kekasihmu... tetapi bukan AIRnya. Kau dapat menyentuhnya melalui AIR yang ada di dalam dirimu sendiri... karena kalian sesungguhnya tak pernah terpisahkan oleh gelas-gelas itu... kalianlah LAUTAN yang satu itu. Saat kau sentuh AIRnya, maka seluruh LAUTAN akan merasakan geloranya, sahabat CINTAku. Saat kau sentuh kekasihmu pada AIRnya, maka kau dapatt menyentuh seluruh belahan dunia... bahkan ombak-ombak pun berdatangan membawa pesan-pesan CINTA... untuk membantumu memahami CINTA yang utuh. Saat kau mencintai AIRmu... RUHmu sendiri, maka kau akan dikelilingi oleh CINTANya.
Kaupun dapat meneruskan perjalanan hidupmu dengan jiwa yang merdeka... engkaupun akan menikmati kesendirianmu. .. tersenyum... menangis... tapi semua karena kebersyukuran yang ada dalam dirimu sendiri.. karena kau memahami CINTA yang sesungguhnya. Jika kau sudah dapat mencintai CINTA yang ada dalam dirimu sendiri, maka barulah kau dapat membagikannya kepada yang membutuhkannya. Kau tak perlu takut untuk menjadi pecinta. CINTA tak mungkin kau pahami hanya dengan membaca karya-karya sastra Khalil Gibran ataupun Rumi. Kau akan memahami disaat kau mengalaminya. Kau dapat mengetahui dan menjelaskan berbagai hal tentang kehidupan dengan menjadi pengamat kehidupan... tetapi kau tak akan mampu memahaminya, jika kau tidak merasakannya sendiri CINTANya dengan menjadi seorang PECINTA.
Mungkin kau pernah kecewa & sangat tersakiti oleh kekasihmu. Saat itu terjadi kau menuntut segala permohonan maaf keluar darinya kepadamu. Tapi disaat kau memahami ini semua, sesungguhnya kaulah yang patut mengatakan “Maafkan aku, karena aku telah pernah hampir membunuh CINTA yang ada di dalam dirimu... Kau bebas... sebebas CINTANya pada diriku.” Kutahu kau tak akan mampu mengungkapkan rasanya dengan kata- kata, tapi di hatimu kan terdengar bisikan "“Ya Allah... saat ini aku memahami, betapa bahagia!” setiap saat kau mengalami dan memahaminya, maka kau akan terlahir kembali, menuju CINTA yang sesungguhnya, sahabat.....
I Love You
Begitulah ungkapan yang sering terdengar dalam kehidupan kita... begitu indah & mudah saat diucapkan. Tetapi sahabatku, apakah kau telah benar-benar merasakannya hidup dalam dirimu? Apakah disaat kau mengekspresikannya. .. benar-benar kau ajak CINTA di lubuk hatimu yang terdalam untuk mengungkapkannya? Jika memang telah kau sentuh CINTA di dasar lembah hatimu, lalu mengapa kau masih merasa sangat tersakiti karena cintamu sendiri?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments on "I Love You"
Subscribe in a Reader
Para PeNcari CInTaNYA, mungkinkah kita sebagai PemenangNya disaat Dunia menawarkan Cinta pula, nice post
postinganya bagus , tapi gara gara warnanya agak susah bacanya... aduh
cinta seperti angin
semilir mendesir
melenakan
cinta seperti angin
berubah menjadi badai
mengerikan
cinta seperti angin
berubah jadi 'angin'
memuakan
Post a Comment
Note >> Comment Blog ini adalah DoFollow
Check status do follow suatu blog. Caranya :
1. Install NoDoFollw firefox addons ke browser firefox anda.
2. Setelah ter-install klik kanan pada salah satu sembarang link di halaman yang ingin anda check status dofollow-nya. Klik tulisan nodofollow. Seluruh link di halaman yang anda check akan terhighlight.
3. Indikatornya, jika terhighlight warna biru maka link dofollow. Jika merah bukan dofollow.
PLEASE DON"T BE ANONYMOUS